Kamis, 29 Mei 2008

Drupal vs Joomla


Perbandingan antara Drupal dan Joomla atau Mambo. Sebagai informasi, Joomla adalah proyek yang berasal dari pecahan Mambo sehingga sangat mirip sekali dengan Mambo. Baiklah akan saya uraikan mengenai perbedaan, kelebihan dan kekurangan kedua CMS yang terkenal ini.
Untuk lebih jelasnya pembahasan akan kita lakukan per topik sehingga anda dapat dengan jelas melihat perbedaan antara kedua CMS ini. Sehingga anda dapat menentukan CMS mana yang tepat untuk suatu project tertentu karena pada dasarnya masing-masing memiliki kelebihannya sendiri.




1. BLOG

Topik Blog saya tempatkan di urutan pertama karena ini merupakan fasilitas yang paling dicari saat ini. Dalam hal Blog maka Drupal menang telak atas Joomla/Mambo. Karena meskipun kedua CMS ini menyertakan Blog tetapi ada perbedaannya. Drupal menyediakan Blog dalam pengertian Weblog yang sesungguhnya sedangkan Blog pada Joomla berarti suatu daftar yang terdiri atas Judul, Introtext dan "Readmore" link. Pengertian Blog pada Drupal sama dengan yang ada di Wordpress maupun Revolution2. Karena itu untuk mengaktifkan Blog yang sesungguhnya pada Joomla anda dapat menggunakan komponen Joomblog, sayangnya Joomblog hanya tersedia untuk Joomla dan tidak tersedia untuk Mambo. Sehubungan dengan pengertian blog pada Joomla maka pada Joomla tidak terdapat fasilitas Pingback maupun Trackback. Kemampuan blog dari Drupal dan Joomla tidak sebaik Wordpress terutama dalam hal GUI yang lebih mudah dan kelengkapan fasilitas secara default. Untuk orang awam sebaiknya memang memakai Wordpress karena merupakan aplikasi "all in one" untuk blog.
2. SEF

Issue kedua yang penting adalah kemampuan website membuat link yang mudah dibaca dan cepat dikenali oleh search engine sehingga website anda dapat menempati urutan atas dari hasil pencarian searh engine. Meskipun keduanya mendukung SEF secara default tetapi alamat link SEF pada Joomla tidak bisa diubah sedangkan user Drupal dapat mengubah nama link SEF sehingga dapat lebih mengenai sasaran. Itulah sebabnya mengapa website berbasis Drupal dapat menempati urutan atas search engine. Jika anda ingin mengubah Joomla memiliki kemampuan seperti Drupal maka anda perlu install komponen freeware OpenSEF tetapi kemampuannya tidak sebaik Advanced SEF. Advanced SEF tidak gratis dan dibuat oleh core developer Joomla. Itu sebabnya kemampuan Advanced SEF lebih baik, jika saja komponen freeware SEF sama baiknya dengan versi komersialnya maka tentu users memilih tidak membelinya apalagi jika versi freeware lebih baik daripada versi komersialnya! Pengguna Joomla juga harus berhati-hati karena websitenya bisa saja tidak bisa diakses setelah SEF diaktifkan sedangkan pada Drupal tersedia fasilitas untuk menguji apakah web server anda siap dengan SEF, jika siap maka pilihan SEF dapat anda klik sebaliknya tidak dapat di-klik.
3. ACL

ACL atau Access Control List adalah kemampuan CMS untuk memberikan akses yang berbeda kepada setiap users atau group tertentu. Dalam hal ACL, maka Joomla hanya menyediakan group tertentu saja, yaitu: Super Administrator, Administrator, Manager, Publisher, Editor, Registered User dan Guest. Joomla tidak mengijinkan anda untuk menambah ACL ini atau mengubah ACL ini. Sedangkan pada Drupal, secara default hanya menyediakan 2 ACL saja, yaitu: Anonymous dan Authenticated. Sedangkan account Administrator otomatis mempunyai hak administrator secara penuh (Super Admin). Namun ACL pada Drupal dapat ditambahkan sebanyak-banyaknya, jadi anda dapat membuat Group Moderator, IT atau Editorial. Dan masing-masing User boleh memiliki lebih dari 1 Group!
4. DUKUNGAN MULTIDATABASE

Peserta pelatihan umumnya berasal dari berbagai pengguna database, ada yang memakai MySQL, PostgreSQL, MS SQL dan Oracle, sedikit yang memakai DB2. Umumnya memakai MySQL dan MS SQL. Joomla hanya mendukung MySQL dan mSQL sedangkan Drupal mendukung MySQL dan PostgreSQL. Terdapat path freeware untuk menjalankan Drupal dengan menggunakan MS SQL.
5. KEMUDAHAN INSTALASI

Dalam hal instalasi dengan menggunakan Fantastico, baik Joomla maupun Drupal sudah tersedia. Sedangkan untuk instalasi manual maka Joomla lebih mudah. Untuk instlasi manual, maka database Drupal harus dibuat dahulu dan script untuk membuat tabel juga harus dijalankan secara manual. Hal ini hanya berlaku di Drupal versi 4, sedangkan Drupal 5.0 sudah menggunakan Web Based Installation, sama seperti Joomla atau Mambo. Tetapi proses pembuatan database di Drupal tetap manual, yang otomatis hanya pembuatan tabelnya saja.
6. MULTISITE

Multisite adalah kemampuan CMS untuk membuat website induk yang terdiri atas beberapa website anak. Sehingga jika perlu upgrade maka cukup induknya saja yang diupgrade. Ini berguna sekali untuk membangun website komunitas di mana masing-masing anggota mempunyai website-nya sendiri, menarik bukan? Fasilitas Multisite hanya terdapat di Drupal.
7. PERSONALISASI DATA ANGGOTA

Hal ini juga sering ditanyakan, bagaimana caranya menambah field Tanggal Lahir, Alamat, Kota, Nomor KTP dan sejenisnya? Pada Drupal fasilitas ini sudah tersedia, bahkan anda dapat membuat agar isian user berupa text, checkbox, list, multiline, freeform list, URL atau data tanggal. Sedangkan pada Joomla anda memerlukan komponen tambahan lainnya, misalnya CB (Community Builder). Sayangnya komponen CB ini tidak dapat terintegrasi dengan profile Joomla meskipun demikian anda dapat melakukan perubahan pada source code Joomla, tentu saja anda harus memiliki kemampuan PHP dan mengerti bagaimana cara kerja Joomla dan apa akibatnya jika anda merubah source code Joomla. Drupal secara default dapat menampilkan foto anggota sedangkan Joomla memerlukan komponen tambahan. Foto anggota ini dikenal dengan istilah avatar.
8. FORUM DISKUSI DAN KOMENTAR

Baik Forum maupun Komentar tersedia secara langsung di Drupal sedangkan untuk Joomla tersedia Joomlaboard untuk forum diskusi (atau Simpleboard untuk Mambo). Kedua komponen ini penting disediakan secara default oleh CMS karena keduanya adalah sumber utama dari penyerangan spam maupun pengrusakan website. Umumnya penyerang memasukkan exploit pada kedua bagian ini dengan berpura-pura mengirim ke forum atau membuat komentar yang berisi kode berbahaya.
9. MELIHAT ARSIP BERBENTUK KALENDAR

Melihat arsip berbentuk daftar adalah hal biasa, umumnya peserta menginginkan agar arsip dapat dilihat dalam bentuk kalendar. Drupal menyediakan arsip dalam bentuk kalendar secara default Sejak Drupal 5.0 maka module archive ini tidak disediakan secara default, jadi sama dengan Joomla memerlukan komponen tambahan dari pihak ketiga.
10. WYSIWYG EDITOR

Drupal tidak dilengkapi dengan built-in WYSIWYG Editor, anda perlu instal module TinyMCE atau yang lebih canggih, misalnya FCKEditor. Sedangkan Joomla secara default sudah menyediakan TinyMCE. Mengapa Drupal tidak menyediakannya? Karena Drupal lisensinya adalah GPL sedangkan TinyMCE dan FCKeditor adalah LGPL.
11. TRACKER

Tracker adalah kemampuan CMS untuk menampilkan apa saja yang pernah ditulis atau dikirim oleh user tertentu. Pada website ini jika anda klik "Tracker" maka akan ditampilkan semua blog, artikel, forum, maupun komentar yang pernah anda tulis. Drupal memiliki fungsi tracker secara default sedangkan Joomla tidak. Mambo juga tidak memiliki tracker.
12. ONLINE SHOP

Semua CMS ini memiliki komponen atau modul tambahan untuk Online Shop dengan kemampuan yang kurang lebih sama.
13. CACHE MEMORY

Cache memory pada CMS adalah kemampuan CMS untuk menyimpan secara dinamis halaman website yang telah dibuka, dengan demikian tidak perlu melakukan Query ulang pada database tetapi cukup 1 Query saja. Cache pada Drupal mampu meningkatkan kecepatan website menjadi 508% sedangkan pada Joomla hanya sekitar 12%.
14. AJAX

Joomla 1.5 di versi Beta 1 memakai jQuery tetapi kemudian pindah ke Mootools. Sedangkan Drupal memakai jQuery 1.0.x. Joomla 1.5 Beta 2 mempunyai banyak fitur AJAX dibandingkan Drupal 5.x. Karena masalah kompabilitas maka jQuery 1.1.x hanya dapat dinikmati di Drupal 6.x (meskipun ada patch tidak resmi untuk Drupal 5.x tetapi semua module yg tidak kompatibel harus diupgrade). Sayangnya kedua CMS ini masih belum banyak memanfaatkan fitur AJAX sepenuhnya.

KESIMPULAN

Untuk pengguna awam maka sebaiknya memakai Joomla karena kemudahan instalasi dan fasilitas yang ada mencukupi untuk kebutuhan dasar sebuah Website. Juga baik sekali dipakai untuk training dasar website yang waktunya sangat terbatas dan peserta awam terhadap komputer. Sedangkan jika kebutuhan anda lebih banyak dan kompleks, seperti yang ditulis di atas, maka pilihlah Drupal.
Kemampuan Drupal menangani proyek yang kompleks terbukti dengan digunakannya Drupal pada DebianPlanet (debianplanet.org), MTV Inggris (mtv.co.uk), FedoraNews (fedoranews.org), WPA (wpacouncil.org), Firefox (spreadfirefox.com) dan banyak lagi. Atau mungkin kebutuhan anda hanya website sederhana tetapi akan berkembang ke arah yang kompleks maka sebaiknya anda biasakan diri dengan Drupal untuk menghindari rumitnya migrasi website anda nantinya.
Demikian beberapa perbedaan inti antara Drupal vs Joomla vs Mambo, sehingga anda dapat menentukan CMS mana yang tepat. Pada dasarnya kedua CMS ini memiliki market-nya masing-masing.


sumber: http://wa1.web.id

0 komentar: